Setiap malam datang Sang Bulan bertanya, “Di mana
Matahari?” Pertanyaan itu terus ia lontarkan pada setiap teman yang ditemuinya.
Kepada planet Mars, planet Bumi, bahkan kepada planet-planet lain namun ia
selalu mendapatkan jawaban yang serupa. “Asal kau tahu, Matahari selalu berada
di dekatmu. Matahari selalu melihatmu, Bulan.” ucap teman-temannya. Sang Bulan
merasa bingung. “Jika Matahari bisa melihatku, mengapa aku tidak bisa
melihatnya? Bukankah Matahari jauh lebih besar dan bersinar daripada aku?” tanya
Sang Bulan pada dirinya sendiri.
Sang Bulan selalu berotasi pada planet bumi sebab ia
tahu kalau planet Bumi berputar mengelilingi Matahari. Tapi sayangnya, berapa
kali pun Sang Bulan mengikuti rotasi planet Bumi, Sang Bulan tetap tidak bisa
menemukan keberadaan Matahari. Entah mengapa, hal ini membuat Sang Bulan sedih.
Ia tidak mengerti mengapa ia selalu ingin melihat dan bertemu dengan Matahari.
Ia merasa dekat dengan Matahari padahal ia belum pernah bertemu dengannya. Akan
tetapi, percaya kalau Matahari adalah sosok yang hangat karena hatinya selalu
menghangat setiap kali ia memikirkan Matahari. Oleh karena itu, Sang Bulan
tidak pernah lelah berharap kalau suatu saat nanti ia dapat bertemu dengan
Matahari.
Dari kejauhan, Sang Matahari tersenyum pahit sambil
menatap Sang Bulan. Ia menyadari bahwa selama apapun, Matahari dan Bulan tidak
ditakdirkan untuk bertemu. Namun, Sang Matahari tidak hilang akal. Ia selalu membungkus
Sang Bulan dengan sinar yang ia miliki sehingga Sang Bulan selalu tampak indah
dengan cahayanya. Hanya dengan hal itu, Sang Matahari sudah merasa dekat dengan
Sang Bulan meskipun ia yakin kalau Sang Bulan tidak menyadarinya. Dari planet
Merkurius (planet yang terletak tidak jauh darinya), ia sering mendengar kalau
Sang Bulan selalu menanyakan keberadaannya pada planet-planet lain. Matahari
merasa tersentuh dan semakin menyayangi Sang Bulan.
Meski Matahari dan Bulan terpisah jarak yang jauh,
hati mereka menyatu. Perasaan sayang bukanlah sekedar bertemu setiap hari
dengan orang yang kau sayangi, tetapi saat dimana kau selalu berusaha untuk
dekat dan bertemu dengan orang itu. Sang Bulan, yang tidak lelah mengitari bumi
demi menemukan keberadaan Matahari. Sang Matahari, yang selalu menyinari Sang
Bulan dengan harapan dapat bertemu. Bukankah, perasaan sayang mereka begitu
tulus?
1 comment:
FF macam apa ini? anak bayi saja tau dengan hal ini hehe *joke
Post a Comment